KOMUNITAS CAPOEIRA
BELA DIRI SAMBIL MENDENGARKAN MUSIK
Oleh:
Putri
Wahyu Handayani
292008202
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2012
PRAKATA
Puji
syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
yang telah diberikan baik itu kepandaian, kelancaran, serta kesehatan sehingga
penulis dapat menyelesaikan proses persiapan, pelaksanaan, dan pembuatan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini tidak semua dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa
dukungan dan bimbingan oleh pihak-pihak yang sangat berperan penting membantu
semua kegiatan yang dilakukan oleh penulis. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sangat tulus kepada ;
1.
Bapak Steafanus, selaku dosen yang mengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia.
2.
Teman-teman semua yang telah memberikan dukungannya dan
masukan.
3.
Orang tua yang telah memberikan dukungan baik moril
maupun materiil.
Penulis menyadari bahwa masih banyak sekali
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai
pihak untuk kesempurnaan laporan ini.
Salatiga,
5 April 2012
Penulis
Putri
Wahyu Handayani
1.1. Latar belakang Ikut Komunitas
Capoeira
Dulu
ketika pertama kali saya melihat gerakan capoeira saya merasa aneh dan berpikir
apakah kalau melakukan gerakan itu tubuhnya tidak sakit saya juga mersa takut
ketika melihat gerakannya. Akan tetapi setelah saya tanya dengan teman-teman
saya yang ikut dalam komunitas ini rasa takut saya menjadi hilang karena kata
teman-temanku dengan latihan yang rutin dan melakukan gerakan yang benar maka
gerakan yang terlihat sulit dan menakutkan akan menjadi mudah karena kita
terbiasa.
Saya
sebenarnya penasaran dengan tarian capoeira karena gerakannya yang lain dari
pada tarian yang lain. Menurut saya gerakan dalam capoeira sangat unik dan
menyenangkan karena capoeira merupakan tarian sekaligus olahraga. Lagipula apabila
sudah bisa gerakan dalam capoeira biasanya akan lebih mudah melakukan gerakan
tarian yang lain tetapi tarian yang modern karena gerakan mirip.
Para
peserta dalam komunitas ini sangat terbuka dan mau dengan senang hati mengajari
gerakan kepada peserta lain atau yang baru masuk dalam komunitas ini dengan
senang hati dan telaten. Semua anak satu kos saya kecuali saya ikut dalam
komunitas ini jadi saya dengan mudah mengikuti komunitas ini. Para anak-anak
dalam komunitas ini sangat terbuka dan menerima saya untuk ikut dalam komunitas
ini. Setiap hari pada malam hari setelah
latihan kapoera di kampus mereka selalu latihan dikos bareng- bareng dan
mempraktekan gerakan yang tadi sudah dilakukan. Setelah mereka selesai latihan mereka
disarankan untuk minum susu supaya energi yang keluar pada saat melakukan
gerakan capoeira dapat digantikan oleh susu. Jadi menurut saya dengan melakukan
gerakan dalam capoeira juga bisa membuat tubuh sehat karena dengan melaluakan
gerakan capoeira maka kita juga sudah berolahraga dan berlatih bela diri juga.
Teman-teman
saya biasanya latihan capoeira pada hari senin di student center sampingnya BU
Universitas Satya Wacana pada jam 16.00-18.00 dan latihan lagu capoeira tiap
hari sabtu jam 16.00 didepan korem Salatiga.
Saya
belum pernah melakukan gerakan capoeira dan melihat gerakan capoeira
sebelumnya. Di daerah tempat tinggal saya di Temanggung belum pernah saya
menjumpai tarian capoeira tapi semenjak saya kuliah di UKSW saya baru tahu
kalau ada tarian yang dinakaman capoeira. Saya benar-benar mendapatkan
pengalaman yang berbeda karena dulu tidak tahu tarian capoeira sekarang menjadi
tahu.
1.2.Sejarah
Capoira
Sebearnya,
capoira itu nama burung yang sangat lincah. Nama latinnya, Odontophorus Capoira
Spix. Burung ini hidup dipedalaman hutan Brasil. Pada abad 15-16, pohon-pohon
dihutan tropis Brasil ditebang oleh penguasa Portugiss. Yang disuruh menebang
adalah jutaan budak dari Afrika. Akibatnya, burung-burung itu semakin susah
dicari karena tempat tinggalnya berkurang. Para budak itu sebenarnya ingin
memberontak pada penguasa Portugal namun karena dilarang berlatinh bela diri,
mereka pun lantas mencari akal. Mereka menggabungkan gerakan bela diri, tarian,
dan nyanyian dengan irama musik yang enak didiengar. Gerakan bela diri ini
kemudian dinamakan capoeira. Bela diri capoeira masuk ke Indonesia sejak tahun
1999 namun olahraga ini resmi pada bulan Juli 2003 dengan dibukanya tempat
latihan capoeira yang merupakan cabang dari perkumpulan Capoira Internasional,
Associacao Grupo Bahia, Mestre Cicatriz – Mastre Cabesa Inteernational.
Di
Indonesia, baru ada dua tempat latihan capoeira. Di Jl. Panglima Polim 2 No 2,
Jakarta Selatan, dan di Wisma Dharmala Sakti, Jl. Jendral Sudirman Kav. 32,
Lantai M2, Jakarta Pusat. Dua-duanya memang di Jakarta.
1.3.
Capoeira Cocok Untuk Kita
Olah
raga capoeira memadukan seni dan olahraga. Bayangkan, dalam setiap latihannya,
kita selalu didiringi musik samba yang memakai alat musik tamorin dan bongo.
Alunan musik ini diharapkan bisa memperkuat jiwa seseorang sehingga dia lebih
peka terhadap lingkungannya. Kalau berkapoeira, seluruh anggota badan kita akan
bergerak. Mulai dari kaki, tangan, badan, hingga kepala. Kata Pak Paul Andrew
Stevens, kepala perwakilan capoeeira cocok untuk anak-anak. Soalnya, kita yang
anak-anak ini biasanya tidak takut menendang, meloncat, bahkan jungkir balik.
Sehigga kita akan lebih mudah berlatih. Bagi teman-teman yang sangat aktif
sebaiknya ikut bercapoeira, karena energi kita bisa tersalurkan melalui
gerakan-gerakan capoeira.
Seperti
karate, capoeira juga mempunyai tingkatan dalam berlatih mempunyai tingkatan
dalam berlatih. Jumlahnya ada dua puluh tingkat. Dicapoeira juga ada
nermacam-macam sabuk untuk membedakan tingkatan itu. Sabuk bagi pemula bewarna
hijau, sedangkan yang paling tinggi berwarna putih.
Wana
hijau melambangkan bibit tanaman yang memiliki masa depan atau tunas yang akan
menggantikan yang telah tua. Sedangkan yang putih, melambangkan orang yang
telah mampu mengendalikan emosi, berwibawa, bijaksana,dan tenang.
1.4.
Capoeira Menghabiskan 1200 Kalori
Per-jam
Meskipun gerakan capoeira lincah dan
menguras banyak tenaga, namun membuat badan kita menjadi lebih segar. Menurut
hasil penelitian, seorang atlet capoeira yang berlatih selama satu jam
menghabiskan 1200 kalori atau sama dengan kalori segelas susu. Kalau setiap
kali latihan menghabiskan waktu dua jam, berarti seorang atlet capoeira akan
menghabiskan 2400 kalori.
Untuk
mengembalikan kalori yang terbuang setelah latihan, sebaiknya segera diganti
dengan makan atau minum susu. Kalau belajar capoeira, kita tidak hanya berlatih
main musik dengan tamborin dan bongo. Bahkan, belajar menyanyikan lagu Brazil.
LAMPIRAN